ELECTRICAL ENGINEERING
Rabu, 21 September 2016
Sabtu, 09 April 2016
MOTOR DC PENGUAT TERPISAH
MOTOR DC PENGUAT
TERPISAH
Prinsip Motor DC
Motor DC (Direct
Current) bekerja dengan prinsip, ketika sejumlah arus yang mengalir di
dalam sebuah penghantar
diletakkan di dalam
sebuah medan magnet, maka
terjadi sebuah torsi
dan mempunyai
kecenderungan untuk berputar (bergerak). Ini dikenal sebagai aksi mesin
penggerak. Jika arah
arus listrik dalam penghantar
dibalik, maka arah putaran
juga terbalik. Saat medan magnet
dan medan listrik berinteraksi, keduanya menghasilkan energi mekanik. Atas
dasar itulah motor DC bekerja.
Arah dari putaran motor ditentukan oleh kaidah tangan kiri Fleming.
Gambar
1. Kaidah Tangan Kiri Fleming
Gambar 1
menjelaskan bahwa arah
arus ditunjukkan oleh
jari tengah, arah garis
gaya medan
magnet ditunjukkan
oleh jari telunjuk dan arah putaran motor ditunjukkan oleh jari jempol.
Secara struktur
dan konstruksi, motor
DC ialah sama dengan
generator DC tapi secara
kelistrikannya berbeda. Maka
dari hal ini
motor dan generator DC lebih
sering disebut sebagai mesin DC
saja. Yang membuat berbeda
secara kelistrikannya maksudnya
ialah jika kita
ingin menjadikan mesin
DC tersebut menjadi motor
maka sumber listrik diberikan ke
kumparan penguat medan
magnet (eksitasi) dan
kumparan jangkar. Untuk
mesin DC yang menggunakan magnet permanen cukup
memberikan sumber listrik ke kumparan jangkar saja.
Jika kita
ingin menjadikan mesin
DC ini menjadi generator
maka sumber listrik diberikan ke kumparan
penguat medan magnet saja dan jangkar
harus diputar. Dari kumparan jangkar inilah keluar
GGL. Untuk mesin DC magnet permanen maka cukup hanya jangkarnya diputar maka
GGL timbul pada kumparan
jangkar
Gambar
2. Blok Diagram Kerja Motor DC
Dari gambar 2, motor
DC disuplai tegangan E dan arus I menuju terminal kelistrikan atau terminal input dan
terminal mekanikal dihasilkan
torsi T dan kecepatan
ω. Terminal input
dan output merupakan variabel
Motor DC yang dihubungkan sebagai parameter K.
T = K . I & E = K
. ω
Jadi dari
gambar tersebut kita
dapat mengerti bahwa motor DC hanyalah
fenomena yang
berlawanan dari
sebuah generator DC. Kita
dapat membuat operasi
membangkitkan dan menggerakkan dari
mesin yang sama.
Konstruksi Motor DC
Ada dua komponen
utama motor DC yaitu stator dan rotor. Stator merupakan bagian yang diam yang juga
berfungsi sebagai rumah
(bodi) motor yang
di dalamnya juga
terdiri dari kumparan penguat medan
magnet dan terminal
motor. Rotor merupakan bagian
yang berputar yang menghasilkan putaran
mekanik. Selain dari komponen
utama tersebut ada
bagian pendukung yaitu kuk (gandar/housing/yoke) motor, kutub
motor, kumparan penguat medan
magnet, kumparan jangkar,
komutator dan sikat arang.
Gambar
3. Gambaran Konstruksi Motor DC
Kuk
(gandar/yoke/housing)
Kerangka magnet
atau yoke motor
DC dibuat dari besi
atau baja dan
bentuknya merupakan bagian integrasi dari
stator motor. Fungsi utamanya ialah melindungi dan menutupi bagian dalam stator serta menyangga
jangkar. Yoke juga berfungsi untuk melindungi sistem
kutub medan magnet dan penguat
medan magnet.
Gambar
4. Bentuk Yoke Motor DC
Kutub Motor DC
Kutub ini dibuat
menempel pada dinding yoke. Konstruksi dasar kutub ini terdiri dari dua bagian
yaitu, inti kutub dan
sepatu kutub. Keduanya ditumpuk bersama dengan menggunakan tekanan
hidrolik
kemudian ditempelkan pada
yoke. Pada sepatu kutub
tersedia slot untuk meletakkan
kumparan penguat
medan magnet.
Gambar
5. Gambaran Kutub Motor DC
Kumparan Penguat
Medan Magnet
Kumparan penguat
medan magnet dibuat
dari kawat email
tembaga yang digulung
pada slot sepatu kutub. Kumparan ini
bekerja dengan prinsip
elektromagnetik, yang mana menghasilkan fluks magnet saat
dialiri arus listrik.
Gambar
6. Gambaran Kumparan Penguat Medan Magnet
Kumparan Jangkar
Kumparan jangkar
motor DC diletakkan pada rotor. Kumparan jangkar ini dibuat dengan laminasi baja silikon yang
rendah histeresis untuk mengurangi kehilangan magnetik seperti histeresis dan arus Eddy. Lembaran
laminasi baja ini ditumpuk membentuk struktur silinder dari inti jangkar.
Gambar
7. Gambaran Lembaran Laminasi Baja Untuk Kumparan Jangkar
Inti jangkar juga
tersedia slot untuk kumparan jangkar
Komutator Motor DC
Komutator dibuat dari
kumpulan tumpukan segmen tembaga, di antara segmen tersebut di solasi
mika. Fungsi utamanya
dari komutator ialah media penghantar bergerak dari sikat arang menuju
kumparan jangkar.
Gambar
8. Gambaran Bentuk Komutator
Sikat Arang Motor DC
Sikat arang
dibuat dari karbon
atau grafit, materi ini
dapat membuat kontak berputar pada
komutator.
Sikat arang digunakan untuk penghantar dari terminal suplai menuju komutator lalu
ke kumparan jangkar.
Gambar
9. Gambar Bentuk Sikat Arang
Torsi Motor DC
Torsi dihasilkan
berdasarkan energinya,
bersinggungan dengan arah
putaran jangkar dikalikan
dengan jarak.
T = F . cos α . w . r
T = B . I . L . w .
r. cos α
T = k . ϕ . Ia
dimana α ialah sudut
antara posisi awal jangkar dengan posisi sesudah berputar.
Gambar
10. Gambaran Tentang Torsi Motor DC
Jenis-Jenis Motor DC
Motor DC banyak digunakan pada
peralatan teknik. Contohnya untuk starter
mesin mobil atau
sepeda motor, dari
ukuran kecil hingga yang besar. Ini dikarenakan torsi awal yang dihasilkan oleh
motor DC lebih besar
dibanding motor AC sehingga dapat menggerakkan start awal mesin untuk
melakukan pembakaran.
Motor DC dikategorikan menjadi
tiga jenis utama, yaitu
penguat terpisah, penguat sendiri
dan
magnet permanen. Untuk penguat sendiri
dibagi lagi menjadi
tiga macam, yaitu penguat
seri,
penguat paralel
(shunt) dan penguat kompon. Penguat kompon juga ada dua jenis, yaitu kompon
komulatif dan
kompon diferensial. Kedua kompon
ini sama-sama memiliki dua
jenis lagi, yaitu
kompon panjang dan
kompon pendek.
Gambar
11. Kategori Jenis-Jenis Motor DC
Pada kali ini hanya
dibahas tentang motor DC penguat terpisah saja.
Motor DC Penguat
Terpisah
Sesuai dengan
namanya, motor DC ini mempunyai penguat medan magnet yang disuplai terpisah
dengan suplai untuk
kumparan jangkar. Dari persamaan torsi motor DC kita tahu bahwa T = K . ϕ .
Ia. Jadi di
sini torsi bisa
divariasikan dengan mengatur
fluks ϕ penguat
medan magnet dan
terbebas dari arus
kumparan jangkar Ia.
Dengan terpisahnya
suplai untuk penguat medan
magnet, maka motor jenis
ini dapat diatur
kecepatan putarnya.
Pada kenyataannya terdapat dua hal yang berpengaruh untuk motor ini yaitu
tegangan dan fluks medan
magnet.
V = Ea + Ia . Ra
jika E = c n ϕ
maka Vt = c n ϕ + Ia . Ra
n = Vt – Ia . Ra : c ϕ
n : kecepatan
c : konstanta
Ra : tahanan jangkar
Vt : tegangan terminal motor
Ia : arus jangkar
ϕ : fluks magnet
Fluks medan
secara umum biasanya
diusahakan dalam kondisi
konstan dan tegangan
sumber
ditambah linier
hingga kecepatan motor
nominal. Kemudian setelah kecepatan
nominal, untuk
menjaga agar
tidak melebihi kecepatan nominal maka
tegangan sumber dibiarkan konstan dan
fluks kumparan
penguat medan diperkecil
dengan mengurangi arus
medan (If). Saat itu
terjadi
pelemahan magnet
kumparan penguat medan.
Rangkaian Motor DC
Penguat Terpisah
Gambar
12. Gambar Rangkaian Ekuivalen Motor DC Penguat Terpisah
Persamaan Rangkaian
Motor DC Penguat Terpisah
Vf = Rf . If + Lf Volt
Vt = k . ϕ . ω . m + La Ra . Ia Volt
Ti = k . ϕ . Ia – j
– T loss
Pada keadaan
steady, turunan terhadap fungsi
waktu ialah nol
dan jika variabel
If, Ia dan ωm
konstan maka
diperoleh persamaan berikut:
Vf = Rf . If Volt
Vt = k . ϕ . ω . m + Ra . Ia . Volt
Ti = k . ϕ . Ia – T loss Nm
Tegangan GGL lawan
yang dihasilkan pada kumparan jangkar saat bekerja ialah:
ea = k . ϕ . ω . m
Volt
Saat motor start, GGL
lawan nilainya nol sehingga arus pada kumparan jangkar cukup besar. Torsi
pada motor ini ialah:
T = k . ϕ . Ia Nm
ωm = -
Cara
yang digunakan untuk mengatur kecepatan motor DC penguat terpisah ialah mengacu
pada
persamaan Vf = Rf . If + Lf Volt. Pada saat
steady, kecepatan motor ini dapat diatur langsung
dengan mengatur
nilai tegangan jangkar
Vt , kemudian juga
dengan mengatur nilai
fluks ϕ
penguat medan magnet
dengan cara menambah arus medan If.
Karakteristik Motor
DC Penguat Terpisah
Saat tegangan
sumber yang diberikan
pada kumparan penguat
medan magnet diatur
konstan
pada harga
maksimum motor maka
fluks motor ϕ
yang dihasilkan menjadi
besar sehingga Vt
konstan. Hubungan
antara torsi dan kecepatan dapat digambarkan dengan hubungan antara dua
buah garis lurus
dengan kemiringan garis gradien negatif yang kecil dengan perpotongan yang
terletak pada sumbu
kecepatan. Jika proses dari
motor ini dihubungkan
pada suatu sistem
mekanik (diberi beban
mekanik pada motor) maka
sistem akan bekerja
pada poin P1
dimana
merupakan titik
pertemuan antara dua buah garis.
Jika motor
tidak dihubungkan dengan
beban mekanik maka motor
akan bekerja pada poin P0.
Untuk kumparan jangkar
yang disuplai oleh
sumber yang terkendali
tegangan DC maka
kecepatannya dapat
diatur mulai dari nol sampai harga Vt pada nilai
maksimum.
Langganan:
Komentar (Atom)