Jumat, 08 April 2016

PEMELIHARAAN GENERATOR





1   PEMELIHARAAN  
Tujuan pemeliharaan adalah untuk mencegah terjadinya gangguan pada saat unit beroperasi, sehingga tidak mengakibatkan kerusakan yang lebih besar/fatal dan peralatan tersebut mempunyai masa pakai yang lebih lama, menghasilkan unjuk kerja yang lebih baik serta tingkat keselamatan lebih terjamin.
Kerusakan terbesar pada mesin listrik berputar terutama pada mesin induksi disebabkan oleh kerusakan isolasi winding stator.
Kerusakan Isolasi winding biasanya disebabkan oleh:
·         Thermal Stresses
·         Mechanical Stresses
·         Environmental  Stresses

·         Thermal Stresses
Overheating yang terjadi pada winding dan berlangsung lama, menyebabkan stress pada winding & isolasi kawat menjadi rapuh, dan lama kelamaan isolasi akan retak. Jika gejala ini disertai dengan timbulnya PD (Partial discharge), maka proses penuaan isolasi akan semakin semakin cepat.
·         Mechanical Stresses:
Winding yang tidak divarnish dengan baik, connection point, blocking coil, adalah merupakan titik paling lemah terhadap pengaruh luar, seperti mechanical vibration dan magnetic vibration.
·         Environmental  Stresses:
Kontaminasi : udara lembab, debu, karbon, minyak atau bahan kimia lain, yang terkumpul dipermukaan isolasi, adalah merupakan partikel konduktive yang dapat menghantar listrik. Karena adanya beda potensial antara winding dengan ground, maka partikel tsb, akan berfungsi sebagai media hantaran untuk menghantar arus listrik dari winding ke ground, karena sifat kotoran yang demikian maka pada tempat2 penumpukan kotoran akan terbentuk jalur hantaran listrik (“electrical tracking”).
Seperti kita ketahui bahwa pelaksanaan pemeliharaan terdapat beberapa klasifikasi, diantaranya pemeliharaan yang biasa dilakukan secara rutin adalah pemeliharaan jenis preventif.
Pada umumnya pemeliharaan komponen generator di unit pembangkit termal dilakukan dalam 2 katagori, yaitu   :
-       Pemeliharaan yang bersifat Rutin.
-       Pemeliharaan yang bersifat Periodik.

1.1   Pemeliharaan Rutin.
Pemeriksaan yang bersifat rutin ialah pemeliharaan yang dilakukan secara berulang dengan periode waktu harian, mingguan dan bulanan dengan kondisi sedang beroperasi, yaitu meliputi:
-       Pemeriksaan temperatur belitan stator, bearing, air pendingin, dan sebagainya dilakukan setiap hari.
-       Pemeriksaan kebocoran pendingin minyak (khusus generator dengan pendingin hidrogen) dalam sekali sebulan.
-       Pemeriksaan vibrasi sekali sebulan.
-       Pemeriksaan tekanan hidrogen, seal oil pump.
-       Pemeriksaan fuse rotating rectifier (Brushless excitation) atau pemeriksaan sikat arang (Static Excitation / DC Dinamic Excitation).
Pada dasamya penggantian sikat arang dapat dilakukan pada keadaan mesin beroperasi, karena pada mesin-mesin yang besar biasanya sikat arang dipasang tidak hanya satu tetapi ada beberapa pasan; dengan cara paralel.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan penggantian pada kondisi beroperasi, yaitu:
-          Terjadinya sengatan tistrik atau terbakar.
-          Terjadi kontak dengan peralatan yang berputar.
-          Lokasi tempat kerja harus bersih, penerangan yang cukup dan diberi batas.
-          Petugas pelaksana harus berpakaian rapi tidak sobek dan pakaian lengan pendek.
-          Semua piranti kerja harus terisolasi dan tidak dapat jatuh pada saat kerja.
-          Beri catatan (tagging) pada panel kontrol bahwa sedang dilaksanakan pekerjaan penggantian sikat arang.
-          Sebelum sikat arang lepas dari rumah sikat arang periksa dan yakinkan bahwa sikat arang yang lain mengontak dengan baik terhadap komutator slip ring.
-          Cek tekanan sikat arang, tidak boleh terlalu lemah atau terlalu keras.
Bila tekanan kurang baik akan mengakibatkan:
-          Kontak kurang baik.
-          Bergetar.
-          Timbul bunga api.
-          Sikat arang cepat aus.

1.2     Pemeliharaan Periodik.
Pemeriksaan yang bersifat periodik ialah pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan lama operasi dari generator, yang diklasifikasikan:
-          Pemeriksaan sederhana, setiap 8.000 jam.
-          Pemeriksaan sedang, setiap 16.000 jam.
-          Pemeriksaan serius, setiap 32. 000 jam.
Pemeriksaan periodik kegiatan yang dilakukan meliputi pembongkaran (disassembly), pemeriksaan (inspection) dan pengujian (testing). Kegiatan pemeriksaan tersebut tidak harus semua komponen dilakukan sama, melainkan tergantung dari klasifikasi pemeriksaan periodiknya.
Pemeriksaan sederhana dan sedang, komponen yang diperiksa tidak seluruhnya melainkan sebagian saja. Tetapi pemeriksaan serius, kegiatan-kegiatan seperti tersebut diatas dilakukan secara menyeluruh terhadap generator dan alat bantunya.
Adapun jenis-jenis kegiatan yang dilakukan dalam Pemeriksaan Serius, meliputi:
-    Pembuangan Gas H2
-    Pembukaan Penutup (Housing Cover)
-    Pelepasan LP Turbin dan Generator
-    Pelepasan Generator dan Eksiter
-    Pembukaan Bracket Atas dan Bantalan
-    Pembukaan Gland Seal dan Seal Ring
-    Pembukaan Daun Blower
-    Penurunan Bracket Bawah
-    Persiapan Pengeluaran Rotor
-    Pengeluaran Rotor
-    Pemeriksaan Rotor
-    Pemeriksaan Coil Stator, Pasak dan Inti
-    Pencucian Semua Komponen
-    Persiapan Pemasukan Rotor
-    Pemasukan Rotor dan Perakitan Bracket Bawah
-    Perakitan Gland Seal
-    Perakitan Daun Blower
-    Pemeriksaan Lead Box
-    Pengujian Kebocoran Pendingin Gas
-    Perakitan Bracket Atas
-    Pemeriksaan dan Perakitan Eksiter
-    Pelurusan LP Turbin dan Eksiter
-    Pelurusan dan Swing Check : Generator dan Exciter
-    Pengaliran Minyak Bantalan
-    Pengaliran Minyak Perapat
-    Pemeriksaan Terakhir
-    Uji Kebocoran Total Generator
-    Perakitan Bantalan Atas
-    Penyelesaian Semua Perakitan
-    Pengecekan dan Penyetelan Sistem Pengaturan Minyak Perapat
-    Pengecekan dan Penyetelan Sistem Pengaturan Gas H2
-    Pengecekan dan Penyetelan Sistem Cadangan (Back-up System)

Hal-hal yang perlu diperiksa bagian Rotor Generator, meliputi:
-    Periksa kebersihan dan perubahan bentuk kumparan serta kerusakan dan penggeseran dari blok isolasinya.
-    Periksa kekendoran beban penyeimbang (balance weight).
-    Cek ujung komponen dibawah cincin penahan.
-    Periksa kelonggaran rakitan penghantar radial.
-    Periksa komponen-komponen rotor, seperti cincin penahan, pasok blower, dan journal poros (komponen tersebut disarankan diperiksa dengan ultra sonic test atau dye penetrant test untuk mengetahui keretakkan material-material tersebut).
-    Teliti kelonggaran dari tiap-tiap baut dan plat alas.
-    Kerusakkan dan keausan dari journal rotor dan kopling, diteliti, pasak-pasak rotor dan beban penyeimbangan diperiksa kelonggarannya.
-    Perapat penekan dan cincin perapat harus diperiksa celahnya, kerusakan perubahan bentuk. Cincin perapat harus diperiksa kelancaran geraknya.
-    Tiap labyrinth harus diperiksa kerusakkannya dan keadaan celahnya.
-    Periksa keausan bahan bantalan.
-    Ukur tahanan isolasi kumparan.

Pemeriksaan Stator Generator, meliputi:
-    Belitan stator diperiksa tentang kemungkinan terjadinya kontaminasi, kerusakan, retak, pemanasan lebih dan keausan.
-    Pasak stator diperiksa kemungkinan terjadinya pergeseran (kedudukan) dari ujung pasak dan pengganjal dibawah pasak, serta kelonggaran dari pasak-pasak kumparan stator.
-    Penyangga ujung kumparan diperiksa, khususnya kelonggaran dari baut pengikatnya.
-    Penjarak isolasi (insulation spacer) diperiksa kemungkinan merapatnya jarak isolasi, kelonggaran dan keausan dari kain polyster, segmen penyangga kumparan, tali pengikat dan panahan ujung kumparan.
-    Cincin phasa, diperiksa kerusakan / perubahan bentuknya.
-    Gulungan di dalam alur (slot) diteliti kelonggarannya dari terminal.
-    Ujung penghantar utama (main lead), diperiksa kerusakan dari porselin bushing dan permukaan sambungan serta kondisi bagian dalam kotak saluran dan netralnya.
-    Pemeriksaan keadaan inti, yang meliputi kerapatan dan laminasi-laminasi, tanda-tanda kerusakan mekanis, tanda-tanda pemanasan setempat dan keadaan susunan pengikat inti.
-    Periksa permukaan kumparan, pemukaan inti besi, benda-benda asing serta kebocoran minyak dan air.
-    Cek pendeteksi temperatur inti stator (RTD), bila perlu ditest.
-    Periksa klem kawat pentanahan dan bagian-bagiannya.

Pemeliharan Eksiter.
Kegiatan-kegiatan dalam pemeriksaan aksiter tergantung pada jenis sistem eksitasi yang digunakan untuk penguatan generator.
Jenis-jenis eksitasi generator:
-          Eksitasi Tanpa Sikat (Brushless Excitation).
-          Eksitasi dengan Generator DC
-          Eksitasi Statik.
Komponen-komponen yang perlu diperiksa pada sistem “Eksitasi Tanpa Sikat” (Brushless excitation), meliputi   :
-    Periksa dioda penyearah putar (rotating diode rectifier), dari kotoran atau bekas terjadi pemanasan lebih dan kerusakan.
-    Periksa zekering, diganti bila ada yang putus.
-    Cek baut-baut terminal.
-    Lakukan pengukuran tahanan isolasi.
-    Periksa penghantar fleksibel dioda dari kerusakan dan kelonggaran.
-    Bersihkan seluruh kumparan-kumparan dari kotoran.

Komponen-komponen yang perlu diperiksa pada sistem “Eksitasi dengan Generator DC”, meliputi:
-    Periksa keadaan komutator, apakah ada yang cacat atau permukaan tidak rata.
-    Periksa keadaan sikat arang dan tekanannya.
-    Cek baut-baut pengikat.
-    Ukur tahanan isolasi kumparan rotor dan stator generator DC.
-    Tes pendeteksi temperatur (RTD).
-    Cek sikat arang dan slipring pada sambungan ke eksitasi.
Komponen-komponen yang perlu diperiksa pada “Sistem Eksitasi Statik”, meliputi:
-    Periksa sikat arang dan tekanannya.
-    Periksa baut-baut terminal dari sikat arang.
-    Periksa kekotoran pada dudukan sikat arang.
-    Periksa slipring, apakah ada permukaan yang cacat dan cek kebersihhan permukaannya.
-    Periksa sistem penyearah (Rectifier).
-    Ukur tahanan isolasi transformator dari rectifier.
-    Periksa baut-baut terminal apakah ada bekas pemanasan lebih.

We recommend generator maintenance as per below.
Operation
Item
Part
Interval
Applied
Cooling Type
  2 years
Inspection of High Voltage Bushing
Every 2 years
All Types Inapplicable in case of without Copper Bar
Every 2 years
All Types
Every 2 years
All Types
Every 2 years
All Types * Applicable only DC Excitation System
 
 
 
 
Every 4 years
All Types
Every 4 years
All Types
Every 4 years
All Types
Every 4 years
All Types * Applicable only DC Excitation System
Special Menu
Generator Retaining Rings Replacement
Every 4~6years
All Types
 
 
 
Every 2years
Water cooled stator winding type only.
Every 8 years
All Types * Inapplicable in case of without Copper Bar
Every 8 years
All Types * Applicable only DC Excitation System
Every 8~10 years
All Types
 

All Types

All Types
 
(Special Examination) Non-Destructive Examination of Rotor & Auxiliaries
Special Menu
dotReplacement of Generator Retaining Rings
Every 15 years or 100 thousand operation hours
All Types
Every 15 years or 100 thousand operation hours
All Types * Vacuum drying is needed for Water Cooled Stator Winding
Long time operation
 


2.    Penggunaan Alat UJI & UKUR
2.1   Pengukuran Tahanan Isolasi
Pengukuran tahanan isolasi adalah mengukur besaran nilai tahanan besar yang mampu memberikan perlindungan/isolasi antara bagian yang bertegangan dan tidak bertegangan atau yang bertegangan dengan tegangan lainnya. Setidaknya suatu instasi listrik harus mempunyai perlindungan yang cukup dari adanya hubungan pendek dan hubung bumi.
Menurut peraturan instalasi listrik suatu nilai tahanan isolasi antara penghantar satu dan penghantar yang lain maupun antara penghantar dan bumi, harus sekurang-kurangnya 1000 Ohm per satu Volt tegangan nominal ( 1 Volt = 1000 Ω) / ( 1 kilo Volt = 1 Mega Ohm).
Alat ukur untuk mengukur tahanan isolasi biasa disebut “Megger”. Alat ukur Megger prinsip kerjanya ada yang sistem engkol dan sistem elektronik.  Besar tegangan alat ukur tahanan isolasi sebesar 500 v atau 1000 v. Ada dua jenis Insulation Tester:
a.      Insulation Tester Elektronik
b.      Insulation Tester Engkol



           
6.1a. Insulation Tester Elektronik               6.1b. Insulation Tester Engkol


Gambar 6.1. Insulation Tester Elektronik dan Engkol
Bagian-bagian Insulation Tester Elektronik dan fungsinya :
a.    Function Selector Switch,sebagai pemilih fungsi pengukuran tegangan AC atau DC Mega Ohm.
b.    Line Test Lead with Probe, kabel test yang pada probe-nya dilengkapi tombol untuk mengaktifkan alat.
c.    Earth Lead, kabel test ke ground / earth.
d.    Tombol lampu pada Skala, sebagai tombol untuk menghidupkan lampu pada papan skala.
e.    Skala Ukur, sebagai papan skala pembacaan pengukuran.






Bagian-bagian Insulation Tester Engkol dan fungsinya adalah:
a.    Skala Ukur, Papan pembaca skala pengukuran.
b.    Skala Selector Switch, Skala ukur pemilih skala petunjuk / jangkauan.
c.    Engkol, untuk mengaktifkan generator (sebagai pembangkit sumber tegangan) alat ukur.
d.    Range Selector Switch, Sakelar pemilih tegangan keluaran.
e.    Leod Terminal, Terminal untuk kabel-kabel pengujian / pengukuran.

2.2   Pengukuran Tahanan/Resistance
Pengukuran Tahanan adalah mengukur besaran suatu nilai tahanan penghantar dengan satuan Ohm. Tahanan yang diukur dalam pemeliharaan generator adalah besaran nilai tahanan kumparan stator per phase maupun tahanan penghantar kumparan Rotor. Karena nilai tahanan pada kumparan stator maupun rotor kecil, maka alat ukur Ohmmeter-nya harus mempunyai akurasi dan ketelitian yang tinggi.
Ada beberapa jenis alat ukur Ohmmeter yang dapat digunakan, diantaranya :
-       Multimeter digital
-       Wheastone Bridge
-       Kelvin Bridge

Disamping pengukuran nilai tahanan kumparan stator maupun rotor, untuk pengetesan tahanan RTD (Resistance Temperatut Detector) sebagai alat bantu pengukuran temperatur kumparan stator.
RTD merupakan tahanan non linier, apabila terdapat kenaikan temperatur maka nilai tahanannya menjadi rendah. Dari perubahan nilai RTD dapat digunakan sebagai alat bantu pengukuran suhu pada kumparan stator.
Disamping RTD sebagai alat bantu pendeteksi temperatur dapat pula dengan menggunakan “Thermocouple”.

2.3   Hi-pot test.
Bahwa belitan stator maupun rotor pada generator perlu dilakukan uji “ dielectric strength test “ yang tujuannya untuk melihat kemampuan isolasi apakah masih baik atau tidak untuk melindungi adanya tegangan tinggi pada belitan/kumparan terhadap ground.
Untuk melakukan test ini alat yang dipakai biasa disebut “hi-pot tester“ , hipotest ini  tegangan tinggi suplainya (source)  ada  AC dan DC, sebagai contoh berikut rangkaian peralatan hi-pot test DC:
Standard tegangan test yang dilakukan, menurut  standard IEC :
                  Vac  =  2 Un + 1000     dan    Vdc   =   1,7 x Vac
                              Un  =  Tegangan nominal

NEMA MG1 Part 22 è Large Machine Synchronous Generator
o   Voltage rating from      :  208 V to 13800 Volt, 60 Hz
o   KVA Rating from         :  1.25 to 75 000 KVA
o   Speed from                  :  138 RPM to 3600 RPM

 



 



Text Box: Test Voltage Armature Winding.
UT = 2 UN + 1000 V, Un = rated voltage

Field Winding Gen. with Slip Rings
Uex ≦ 500 Vdc . UT = 10 Uex,.   UT min = 1500 V
Uex > 500 Vdc . UT = 4000 V + 2Uex

Assembled Brushless Gen. Field & Exciter
Uex ≦ 350 Vdc . UT = 10 Uex,.   UT min = 1500 V
Uex > 350 Vdc . UT = 2800 V + 2Uex

Rotor Exciter
UT = 1000 V + 2Uex

Komponen (Diode, thyristor, dll) yang terpasang pada brushless exciter dan field winding selama test harus dishort dan tidak digroundkan.









Jika dikehendaki (dengan perjanjian khusus) besar tegangan uji untuk mesin yang di overhaul
UT      = 500 V test applied for UN < 100 V
UT      = 1.5 U, with minimum 1000 V, for UN ≥ 100 V
UT      = test voltage
UN      = Voltage rated of machine
Hi-pot test dilakukan selama 60 second dan selama dilakukan test tidak boleh terjadi flash-over atau break down.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan test ini adalah sbb:
  1. Yakinkan bahwa sebelum dilakukan test, kondisi kumparan Stator atau Rotor dalam kondisi bersih dan kering, bebas dari debu dan kotoran atau serbuk logam.
  2. Malakukan test ini harus ada persetujuan antara user dan manufacturer atau user dan workshop.
  3. Lokasi yang akan ditest harus bebas dari gangguan lalu lalang orang bila perlu diberi tali pembatas.
  4. Yakinkan peralatan test telah terhubung dengan ground.
  5. Sebelum dilakukan test, terlebih dahulu cek tegangan output pada hi-pot tester.
  6. Hi-pot test diaplikasikan antara winding dengan ground mesin, dan winding yang tidak ditest harus digroundkan.
  7. Hi-pot test biasanya dilakukan untuk belitan baru.
  8. Test winding dilakukan antara phase-ground, dan circuit yang sedang tidak diuji harus dishort dan tidak diground, misal: Surge capasitor, CT, Arrester, dll. yang terhubung dengan terminal mesin harus dilepas dari connection.
  9. Setelah melakukan test segera ujung kabel tester di discharge.
  10. Selama dilakukan test jangan terjadi “flash over “.
  11. Jika mesin akan ditest ulang setelah diinstalasi, test voltage hanya diizinkan sebesar 75 % X original test.

2.4   Polarisasi  Index
PI adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui quality  winding akibat pengaruh lingkungan, seperti penyerapan air, pengotoran debu, dll merupakan perbandingan pengukuran Arus Bocor pada pengukuran dalam 10 menit terhadap 1 menit.


 
                                                                



Text Box: Lower than 1.0 = Dangerous
1.0   to  1.4       = Poor
1.5   to  1.9       = Questionable
2.0   to  2.9       = Fair
3.0   to  4.0       = Good
Over than 4.0   = Excellent
Nilai parameter PI menurut IEEE Transaction 43



Jika PI kurang dari 2.0 menunjukkan bahwa isolasi winding terlalu banyak menyerap uap air atau terdapat penumpukan kotoran konduktive.
PI s/d 1.5 dapat dikategorikan aman jika:    RiS > (1000 + 1 MΩ)
Cara Pengukuran PI yang lain adalah dengan cara perbandingan pengukuran Arus Bocor pada pengukuran dalam 1 menit terhadap ½  menit


Nilai parameter PI menurut IEEE Transaction 43
Text Box: Lower than 1.0         = Poor
1.1      to  1.24                = Questionable
1.25   to   1.35              = Fair
1.4     to   1.5              = Good
≥ 1.5                = Excellent



Jika PI kurang dari 1.25 menunjukkan bahwa isolasi winding terlalu banyak menyerap uap air atau terdapat penumpukan kotoran konduktive.
Nilai minimum PI yang direkomendasikan:
Thermal Class Rating
Minimum PI Value
Class A
1.5
Class B
2.0
Class F
2.0
Class H
2.0








2.5   Alat Bantu Pengukuran Listrik
Transformator yang digunakan untuk sebagai alat bantu pengukuran atau untuk proteksi pada sisi tegangan tinggi atau tegangan menengah sisi terminal output penghantar generator adalah menggunakan Transformator Arus (CT) dan Transformator Tegangan (PT).

Transformator Arus
Transformator Arus (Current Transformer/CT) berfungsi untuk menurunkan arus pada sisi tegangan tinggi/menengah maupun  rendah, dari arus yang besar menjadi arus yang kecil pada sisi sekunder. Dalam penggunaannya, trafo arus disesuaikan dengan kemampuan arus yang dideteksi, pada umumnya arus sisi sekunder sebesar 5 amper. Kemampuan trafo arus bermacam-macam, misalnya: 300/5 A, 200/5 A, 100/5 A.
Simbol Trafo Arus:
          
             
                    
Sambungan trafo arus:

             



Transformator arus tidak boleh menggunakan/dipasang zekering, karena pada rangkaian trafo arus tidak boleh terbuka/lepas bila sisi primer bertegangan, sehingga untuk melakukan pemeliharaan atau melepas rangkaian trafo dengan peralatan pengaman atau meter sebelumnya harus dihubung singkat pada terminal sekunder.

Tipe-tipe trafo arus (indoor):










Transformator Tegangan
Transformator Tegangan (Potential Transformer/PT) berfungsi unutk menurunkan tegangan dari tegangan yang besar/tinggi pada sisi primer, menjadi tegangan yang rendah pada sisi sekunder, sesuai dengan alat-alat ukur atau alat pengaman.
Besarnya kapasitas tegangan pada trafo tegangan tergantung besarnya tegangan yang akan dideteksi, dan tegangan sekunder besarnya tergantung batasan tegangan pada peralatan pengaman atau alat ukur.
Contoh kapasitas trafo tegangan, misalnya:
                                  ;  
Simbol Trafo Tegangan:
  


Sambungan Trafo Tegangan:



Tipe-tipe Trafo Tegangan (indoor):






2.6   Alat Bantu Pengukuran Mekanik
Dial gauge atau Dial Indicator
Dial gauge adalah peralatan ukur yang berfungsi untuk mengetahui kelurusan, kesebarisan atau kekasaran suatu bidang datar / bulat.
Peralatan ini pada pemeliharaan generator digunakan pada saat overhoul generator, untuk mengetahui kelurusan poros atau pada kopling sambungan antar poros. Adapun kons-truksinya seperti pada gambar berikut:
Gambar 6.2.  Dial gauge
Cara pembacaan dial gauge.
-   Jika jarum besar berputar searah jarum jam berarti penunjukkannya adalah (+), sedangkan kebalikannya adalah (-)
-   Setiap satu kali putaran jarum besar berarti menunjukkan ukuran besar 1 mm, dan jarum pada lingkaran kecil angka menunjuk 1 angka.
-   Lingkaran luar/besar Dial Indikator dibagi menjadi 10 skala bagian (angka 1- s/d – 10), yang berarti setiap skala nilainya = 1/10 mm atau 0,1 mm.
-   Setiap 1 skala (0,1 mm) dibagi menjadi 10 strip, maka nilai setiap strip = 0,1/10 mm = 0,01 mm atau = 1/100 mm.
-   Misalnya jarum besar bergerak dari 0 ke skala angka 3 + 5 strip, maka besar pengukuran adalah = 0,3 mm + 0,05 mm = 0,35
-   Jumlah putaran jarum besar dapat diketahui dari penunjukkan jarum kecil. Misalnya jarum besar berputar 4x, maka jarum kecil akan menunjuk angka 4.
Perlengkapan pendukung dalam pemasangan “dial gauge” seperti gambar berikut:
Dengan bantuan tuas pengikat gunanya untuk menem-patkan Dial Indikator pada tempat yang dikehendaki.
Magnetic Base terbuat dari balok magnet yang bisa diaktifkan magnetnya, yaitu posisi on berarti magnet berfungsi dan off berarti magnet tidak berfungsi.

Pengukur Celah (Feeler Gauge)
Gunanya untuk mengukur gas atau celah antara permukaan kopling.
Satu set Feeler Gauge ini terdiri dari bilah-bilah besi plat tipis yang mempunyai ketebalan mulai 0,05 mm sampai dengan 0,8 mm atau dalam satuan inchi (0,002“  s/d  0,003”).
Cara mengukur celah dengan alat ini, yaitu celah tersebut diisi dengan bilah-bilah Feeler Gauge sampai penuh, selanjutnya bilah-bilah tersebut dijumlahkan.

Tapered Gauge
Tapered gauge ini berfungsi hampir sama dengan Feeler Gauge yaitu untuk mengukur celah/gap antara permukaan dua kopling, dengan cara menusukkan Tapered Gauge tersebut kedalam celah.
Tapered Gauge terbuat dari bilah runcing dengan panjang 100 mm dan lebar sisi pangkal = 10 mm. Dengan demikian ketirusan sisi miring adalah: 10/100mm = 0,1 mm.
Artinya setiap 1 mm (strip) panjang gauge mempunyai nilai setara dengan 0,1 mm gap.
Contoh : Jika pengukuran gap dengan Tapered Gauge terbaca pada angka 3 lebih 2 strip , berarti jarak celah /gap = 3 mm + 2/10 mm = 3,2 mm



Mikrometer
Ketelitian Ukur
Mikrometer dipergunakan  untuk mengukur jarak dengan sangat teliti. Ketelitian mencapai ‘’ 1/1000, bahkan yang mencapai 1/10.000”.
Beberapa mikrometer mempunyai skala metris dan ketelitian ukur mencapai 0,01 mm.
Ukuran (Inggris): 0 - 1”, 1”- 2”, 2”- 3”, dst.
Ukuran (metrik): 0-25mm, 25-50mm, 50-75mm, dan seterusnya.
Bagian-bagian Mikrometer seperti terlihat pada gambar disamping.


Jenis-jenis mikrometer:
-   mikrometer luar
-   mikrometer kedalaman
-   mikrometer bentang
-   mikrometer

Jangka Sorong
Jangka sorong dipergunakan untuk mengukur bidang luar, bidang lubang dan kedalaman. Ketelitian ukur dapat mencapai 1/100’’ atau 1/150’’ mm, ada skala pembagian inchi, metrik atau digabungkan.
Pada skala inchi (milimeter) sorong dibuat 25 (50) pembagian yang ditempati oleh 24 (49) pembagian pada skala utama.

Waterpass
Berfungsi untuk mengetahui kelurusan bidang, baik bidang datar maupun tegak. Alat ini merupakan tabung transparant yang diisi air dan sedikit ada rongga, untuk melihat kelurusan bidang tersebut cukup melihat rongga yang terletak pada posisi tengah.

4 komentar: